Kamis, 17 November 2011

PROFIL PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI


PROFIL
PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
YAYASAN LA-ROYBA
























PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
Jl. Raya Timpag Meliling Kerambitan Tabanan Bali
Kode Pos 82162 Telp. 0361.8944007
e-mail  : ppbalibinainsani@gmail.com
http://www.ppbalibinainsani.com


Catur Jiwa Pesantren - KLIP

Ø  Keikhlasan
Ø  Loyalitas
Ø  Integritas
Ø  Pengabdian


                     Motto Kami
Ø   Beribadah yang Khusuk
Ø   Bekerja yang giat
Ø   Belajar yang tekun
Ø   Bergaul yang santun
Kerja Kami Setiap Waktu

Ø Beribadah
Ø Belajar
Ø Berlatih

                Obsesi Kami Selalu
Ø  Berjasa
Ø  Bekembang
Ø  Mandiri

Catur  Sikap Bali Bina Insani
·        Keihklasan
·        Kesederhanaan
·        Kemandirian &
·        Kesetiakawanan





DAFTAR ISI

Halaman judul…………….......................................................................1
Motto dan falsafah……………………………………………………………………..…  2
Daftarisi…………………………………………………………………………………………..3
perkenalan pendahuluan
…………………………………………………………...……4
Riwayat singkat pendirian………………………………………………………………………..…4
Jenjang pendidikan dan masa studi……………………………………………………………..…....7
Spesifikasi dan ciri khusus…………………………………………………………………………...8
Skema dasar sistem pendidikan……………………………………………………………....9
Landasan-landasan institusional…………………………………………………...10
Nilai-nilai dasar …………………………………………………………………………………….10
Visi,misi dan strategi……………………………………………………………………………….10
Orientasi dan falsafah pendidikan …………………………………………………………………11
Struktur organisasi pondok pesantren……………………………………………………………...12
Kurikulum………………………................................................................................................13 tujuan institusional……………………………………………………………………………….....13
   program pendidikan……………………………………………………………………………….....14
          program intra kurikuler……………………………………………………………………………..14
   program ko kurikuler……………………………………………………………………………….14
   program ekstra kurikuler…………………………………………………………………………....15
   program bimbingan dan penyuluhan………………………………………………………………..15
   silabus kurikulum……………………………………………………………………………….......16
   manajemen pendidikan ……………………………………………………………………………...16
   metode pendidikan…………………………………………………………………………………...16
   dana,sarana dan lingkungan pendidikan…………………………………………………………...16
   supervisi dan evaluasi pendidikan …………………………………………………………………...17
   penerimaan dan kelangsungan                                                                 ……………………………….18
Struktur organisasi santri …………………………………………………………………………...19
Antara out dan input                     ………………………………………………………………...20
Syarat-syarat penerimaan …………………………………………………………………………...20
Profil alumni………………………………………………………………………………………...20
Lampiran agenda kegiatan santri
Lampiran penerimaan santri baru










PERKENALAN PENDAHULUAN

RIWAYAT SINGKAT PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI         
Cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Bali Bina Insani tanggal 27 Oktober 1996 adalah berawal dari pendirian Pondok Yatama tanggal 27 Oktober 1991. Sejak pemuda bernama Ketut Imaduddin Djamal masuk di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathon Seloong Lombok Timur tahun 1968, jiwa pondok pesantren mulai tersemai. Hal ini lebih terasa sejak belajar di Pondok Pesantren Assyafi`iyah Jakarta  tahun 1977 dan sering silaturahmi ke Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Setelah menyelesaikan kuliah di Fakultas  Syari`ah Syarif Hidayatullah tahun1983 dan mulai bertugas di Pengadilan Agama Denpasar tahun 1984, suatu saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang Sumbawa. Saat itulah betul-betul tersentuh dengan kehidupan pondok pesantren yang terasa damai, sederhana dan sangat bersahabat.
Ketika keberadaan dan keadaan Umat Islam di Bali mulai banyak tahu melalui ceramah dan khutbah-khutbah serta kunjungan sosial, dimana kondisinya jauh dari harapan, jumlahnya hanya 6,17%, ekonomi memprihatinkan, bertempat tinggal di pesisir pantai / pedalaman, pendidikan jauh terbelakang dan belum ada pondok pesantren yang refresentatif. Keinginan mendirikan Pondok Pesantren di Denpasar dengan  latar belakang di atas terbentur  tidak adanya lahan, sehingga keinginan menggebu ini dimulai di Desa Pegayaman dengan mendirikan Pondok Pesantren Al-Iman pada tanggal 24 Oktober 1988 di atas tanah wakaf Bapak Said Djamaludin seluas 5000 m2 dan diresmikan oleh Bapak H. Habib Adnan Ketua MUI Bali. Pondok pesantren ini kurang berkembang meskipun berada pada miliu yang 100% beragama Islam, karena daerahnya terisolir, jauh dari perkotaan dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang arti penting pendidikan. Kondisi ini tidak  menyurutkan tekad untuk  mencarikan solusi terhadap problem umat di atas melalui lembaga pendidikan pondok pesantren.
Pada saat ceramah di pengajian Masyarakat Sulawesi Selatan Monang Maning Denpasar, seorang peserta pengajian bernama Hj. Sopiah Dewa Pere bertanya dan mengajak mendirikan panti asuhan dengan menyiapkan rumahnya sendiri di Sembung Gede Tabanan sebagai asrama, serta kesanggupan untuk mencarikan kebutuhan sehari-hari santri. Peluang emas ini tidak disia-siakan untuk mendirikan Pondok Pesantren meskipun letaknya di Tabanan, (sebuah kabupaten terdekat dengan Denpasar).
Maka diresmikanlah lembaga pendidikan yang bernama Pondok Yatama tangal 27 Oktober 1991 oleh Bapak H. Zayadi, mantan Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja Bali, dengan didampingi Bapak Kepala Kantor Wilayah Sosial, (alm) Bapak Said Djamaludin serta umat Islam lainya. Rekomendasi pendiriannya dari Bupati Tabanan baru keluar tanggal 7 Juni 1996 no. 451.44 / 2609 / 505. Periode awal ini santrinya 7 orang anak yatim laki-laki, (Roy Teguh Musa dkk) dengan seorang Ustad dari Darunnajah yaitu Yuli Saiful Bahri.
Agar keberadaan pondok sesuai dengan peraturan yang berlaku, didirikanlah badan hukum dengan nama Yayasan La-Royba pada tanggal 30 April 1992 dengan nama Amir Syarifuddin, SH. Dan memperoleh izin Kepala Kantor Wilayah  Departemen Sosial Bali no. 118 / BBS / 05 / XI / 92 dengan ketua Drs. H. Kt. Imaduddin Djamal, SH. sekretaris Hj. Sofiah Dewa Pere, bendahara Dewi Yana Robi,  penasehat di antaranya Prof. KH. Ali Yafie dan Ny. Hj. Ratna Maida Hasjim Ning.
Perkembangan Pondok Yatama yang cukup pesat melahirkan simpati dan juga antipati. Ketidak senangan banyak pihak dihadapi dengan sabar, tawakal, penuh kesabaran, penuh harap kepada Allah sembari membenahi segala yang diperlukan, kerja keras dan pendekatan kultural kepada semua pihak. Pembenahan yang dilakukan termasuk merancang pemindahan pondok ke lokasi yang lebih luas dan prospektif, mengingat lokasi sekarang hanya 4 are, bising dan sudah tidak memadai untuk menampung santriwan / santriwati yang terus bertambah.
Pengadaan tanah terealisir tahun 1993 dengan membebaskan tanah seluas 5897m2, harga per are Rp. 950.000, berlokasi di Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan  Tabanan. Pengurusan surat-suratnya diselesaikan oleh Bapak H. Mas Djumhari. Alhamdulillah pembayarannya tidak ada masalah berkat bantuan teman-teman di antaranya Bapak Dr. Hasjim Ning, yang membantu Rp. 25.000.000, Bapak Subur Karsono, Bapak Abdullah Bamasak dll. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 1993 (Ultah ke-3) oleh Bapak Dr. Hasjim Ning dan do`a oleh Direktur Pondok Pesantren Darunnajah Bapak KH. Drs. Mahrus Amin.
Bertepatan dengan kepulangan dari Mekah tahun 1995, selesai pembangunan asrama putra dan hijrahlah para santriwan menuju lokasi baru di Meliling. Pada ulang tahun ke-6 asrama putri yang dibantu sepenuhnya oleh Bapak H. Faisal Hashim selesai, dengan menelan biaya Rp. 52.000.000 dan mulai ditempati. Program selanjutnya membuat sarana ibadah, proyek ini dibiayai oleh Ibu Hj. Ari Murti Rosarius dengan biaya Rp. 37.000.000 yang diresmikan tahun 1995 oleh Pangdam IX Udayana, Bapak Mayjen H. Adam Damiri, sejak itulah diresmikan pula nama Pondok Pesantren Bali Bina Insani.
Program untuk membuat Darunnajah kecil di Bali mengharuskan pembenahan management pendidikan, perekrutan guru-guru dari pondok pesantren yang menerapkan sistem bahasa asing (Arab, Inggris) dalam komunikasi sehari-hari seperti Gontor Darussalam, Darunnajah, Al-Ikhlas, Baitul Arqom, Al Amin. Pendirian Madrasah Tsanawiyah Bali Bina Insani tanggal, 9 Agustus 1997 dengan kepala madrasah pertama Ibu Hj Ety Supriati, BA. Selama ini anak-anak belajar pada sekolah-sekolah umum di luar pondok pesantren dengan segala problemanya seperti transportasi, biaya tinggi dan masalah moralitas. Adanya lembaga formal menyebabkan instansi terkait memberikan atensi seperti pendirian kantor, dibantu oleh Depag dengan biaya Rp. 10.000.000, perpustakaan dibantu oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan biaya Rp. 12.500.000.
Pendirian madrasah Aliyah Bali Bina Insani tanggal 16 Juli 2000 dengan kepala sekolah Bapak Karen, S.Pd, adalah merupakan jawaban atas tamatnya satu kelas MTs. Bali Bina Insani untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Setelah MTs dan MA berdiri maka berturut-turut dapat bantuan 6 bangunan kelas dari Departemen Pendidikan Nasional senilai Rp. 180.000.000, Rp. 65.000.000, melalui Bapak H. Baedhowi, Sekretaris Jendral Departemen Pendidikan Nasional yang sempat berkunjung ke pondok pada saat melakukan sosialisasi tentang Komite Sekolah. Ruang belajar MA dibantu oleh banyak pihak diantaranya satu ruangan dari Bapak H. Isfan Fajar Satrio, putra Wakil Presiden, Bapak Tri Sutrisno. Satu ruangan dari Rotary Club Nusa Dua. Dapur umum dari Ibu Hj. Siti Hardianti Indra Rukmana, putri presiden RI Bapak H. Soeharto. Kebutuhan mes dan tempat tinggal guru yang sudah berkeluarga dibangun oleh Ibu Hj. Ny. Soebechan Soekandar senilai Rp. 125.000.000. Bangunan lab MA senilai Rp. 80.000.000 serta ruang belajar MTs, dibantu oleh Departemen Agama.
Pembenahan pada kurikulum terimbangi dengan penugasan Ustad Yuli Saiful Bahri dkk. dari Darunnajah, Ustadzah Darmawati dkk. dari Al-Ikhlas, Ustad Anton dkk. dari Al-Iman Gontor, Ustad Fauzi dkk. dari Nahdlatul Wathan Pancor, Ustad Turoichan dkk dari Lirboyo dan lain lain. Mereka adalah sebagai pengasuh yang siap 24 jam membimbing dan mengajar para santriwan / santriwati dengan nilai-nilai agama khususnya bahasa Arab atau Inggris. Pendidik dari luar dengan merekrut guru-guru dari sekolah umum negeri sebagai tenaga honorer di MTs dan MA tanpa melihat ideologinya dengan tujuan agar pengalaman dan  pencapaian kurikulum terdapat keseimbangan.
Ada ketertarikan tersendiri bagi tamu luar yang berkunjung ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani misalnya Prof. Dr. Azumardi Azra mantan rektor UIN Jakarta (1997) sangat respek terhadap 8 orang guru non muslim yang mengajar di pondok ini, sebagai wujud Rahmatan Lil `Alamin, kata beliau. Begitu juga ANTV pernah meliput seluruh kegiatan dalam 24 jam. Karena ketertarikannya terhadap pelestarian kultur masyaraskat Bali di pondok diantaranya dengan melakukan pembahasan kitab Ta`limul Muta`allim dengan menggunakan bahasa Bali. Belum lagi konsep kesiapan tidak berbeda dalam perbedaan, sebagai wujud toleransi beragama, mengingat Pondok Pesanten Bali Bina Insani berada dalam miliu yang semua penduduk aslinya beragama Hindu.
Pengembangan pondok untuk memisahkan asrama putra dan asrama putri di lakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak dikehendaki, memberikan rasa aman pada orang tua dan untuk memudahkan manajemen. Pelaksanaan program ini dilakukan pada tahun 2004 dengan membebaskan tanah seluas 12 are dengan harga Rp. 48.000.000 berlokasi tidak jauh dari asrama lama. Para donatur diantaranya Ibu Hj. Swanita Ning yang menyumbang sebesarRp. 14.000.000. Untuk pembangunan asramanya Departemen Pendidikan Nasional membantu sebesar Rp. 75.000.000.
Pada Oktober 2010 dengan terpisahnya asrama putra dan putri, iklim pendidikan semakin kondusif.  Santri yang berasal hampir dari seluruh wilayah Indonesia semakin meronakan pendidikan. Dari Aceh hingga Papua sudah pernah mengirimkan kadernya di Bali Bina Insani. Periode tahun pelajaran 2010-2011 ini adalah terdiri dari santri yang berasal dari Jawa Barat, Madura, Ujung Pandang, Flores, Kupang, Lombok Jawa Timur dan tentu saja seluruh wilayah pulau Bali.
                        Pondok Pesantren Bali Bina Insani terletak di Desa Meliling Kecamatan Kerambitan Kabupaten   Tabanan (11 km barat Kota Tabanan, +  32 km dari kota Denpasar). Pondok Pesantren ini berdiri di  areal seluas 5700m2, dan berada di tengah-tengah masyarakat Hindu yang taat melaksanakan ajaran-ajaran agamanya.
Keberadaan Pondok telah diterima dengan baik oleh masyarakat setempat karena beberapa faktor, diantaranya faktor kesejarahan, yang tidak pernah melahirkan komplik etnis dan agamis serta faktor toleransi (tasammuh), kebersamaan dan kesetaraan (musawwah).

                         Para santri dan santriwati mayoritas berasal dari Propinsi Bali, tapi ada juga dari Propinsi-Propinsi lain di Indonesia, seperti dari Sumatera, Jawa, Lombok, NTT dan dulu banyak berasal dari Timtim. Jumlah santri dan santriwati saat ini 141 orang dengan 34 orang guru. Sebanyak 9 orang ustad dan 8 ustadzah sebagai guru tetap yang mendampingi dan mengkoordinir kegiatan santri selama 24 jam.
V.        PENGAJAR
                           Para pengajar terdiri dari lulusan–lulusan perguruan tinggi  yang berbasis keagamaan seperti dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah dan Alumni Pondok Pesantren lainnya serta dari perguruan tinggi umum (IKIP, UNUD). Di antara para guru terdapat beberapa orang yang beragama Hindu dengan mengajarkan mata pelajaran sesuai dengan keahliannya serta mengajarkan tradisi masyarakat Bali dengan tujuan agar para santri memahami tradisi yang hidup di tengah-tengah masyarakat sehingga komunikatif dan interaktif dengan lingkungannya. 
VI.        SISTEM
  Pondok Pesantren Bali Bina Insani mengadopsi sistem yang ada di Pondok Pesantren Darusssalam, Gontor, Darunnajah Jakarta yaitu mencoba menerapkan komunikasi sehari-hari dengan menggunakan bahasa arab dan inggris yang dibimbing langsung oleh Ustad dan Ustazah yang menguasai bidang ini. Sistem ini diterapkan agar para santri dapat mengkaji literatur klasik (kitab kuning) serta mempersiapkan mereka agar mampu memasuki pangsa kerja sebagai guide di bidang kepariwisataan mengingat Bali merupakan primadona wisatawan manca negara.
VII.           KEGIATAN
Para santri melakukan kegiatan seperti layaknya pondok-pondok pesantren di tempat lain yaitu : mulai dari jam 04.00 pagi sampai dengan jam 10.00 malam. Dalam rentang  waktu tersebut mereka mengikuti kegiatan formal  dan non formal. Kegiatan formal yaitu : menuntut ilmu di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang berada di kampus Pondok. Sedangkan yang non formal mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat kepondokan yaitu : muhadoroh, muhadatsah, kepanduan (Pramuka), kajian-kajian kitab kuning serta kursus-kursus. Kursus  yang sedang dilaksanakan pada saat ini yaitu kursus otomotif kerja sama antara Pondok dan LLK Tabanan (Depnaker).
            
 Kajian-kajian terhadap kitab kuning salah satunya dengan menggunakan  pengantar Bahasa Bali yaitu : membahas Kitab Attargib wat tarhib, Ta’limul Muta’allim. Ini dilakukan untuk memberikan bekal kepada santri agar mereka memahami Bahasa Bali serta tidak tercabut dari akar dan tradisi masyarakat Bali.

SEJARAH DAPUR
PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
DAPUR UMUM
Pondok Pesantren Bali Bina Insani dalam pengelolaan konsumsi untuk santri dikelola adalah pengaturan dapur umum yang pada awalnya adalah menempati ruangan paling selatan dari asrama putri I a per 2008 berpidah ke lantai I gedung asrama putri I b.

Dalam pengelolaannya, dapur umum dibantu oleh :
1. Maemunah (Alm) 1997-2003
2. Minah 2003-2006
3. Azizah 2005-2007
4. Awanah 2006-2010
5. Mursyidin 2010
6. Ina  2010 - 2011
7. Wati dan Aminah (2011 sekarang).

Bibi dapur pondok pesantren Bali Bina Insani memiliki jadwal aktifasnya seperti :
1. Masak untuk sarapan pagi pukul 03.30
2. Masak untuk siang pukul 09.00
3. Masak untuk makan malam pukul 15.30

Setiap harinya seluruh santri Pondok Pesantren Bali Bina Insani menghabiskan minimal 50 Kg beras, dan jumlah dana untuk lauk pauk sebesar Rp. 400.000 untuk 2 hari, serta kayu bakar menghabiskan Rp. 800.000 untuk sebulan.

Untuk santri juga memiliki jadwal makan yang terkonsep sesuai waktu yaitu :
1. Makan pagi pukul 06.00 – 07.00
2. Makan siang pukul 13.30 – 14.00
3. Makan malam pukul  08.00 -  09.00

Pondok Pesantren ini mengelola Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Bali Bina Insani yang berdiri pada tahun 1996  (Madrasah Tsanawiyah) dan tahun 2000 (Madrasah Aliyah). Kedua madrasah ini mendapat pembinaan langsung dari Departemen Agama dan  Departemen Pendidikan nasional serta diajar oleh guru berpengalaman dari sekolah-sekolah umum negeri yang ada di Tabanan, sehingga dapat meluluskan santrinya setiap tahun dengan memuaskan.
Fasilitas lainnya yaitu : 7 ruang belajar, asrama putra , asrama putri, musholla, kantor, perpustakaan, mes guru, kolam lele, kantin, lapangan volly dan mobil antar jemput.
Kegiatan ekonomi yaitu : Koperasi Pondok Pesantren, foto copy, tiga buah wartel, ambulans, toko kelontong, rumah makan dan kantin.



V.           BEBERAPA KEGIATAN.

PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI

1.      Pada bulan Juni 1996, Yayasan membuka sebuah lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah Bali Bina Insani dengan murid sejumlah 24 murid putra & putri, sedangkan jumlah santri secara keseluruhan berjumlah 62 anak.
2.      Pada tahun 1997 Yayasan bekerjasama dengan Departemen Tenaga Kerja Kabupaten Tabanan menyelenggarakan Kursus Latihan Kerja montir sepeda motor yang diikuti 16 orang santri sebagai peserta.
3.      Pada tahun 1998, kursus montir dengan peserta 18 orang santri.
4.      Pada tahun ini 1999, Yayasan mengadakan kerjasama dengan Depnaker Tabanan menyelenggarakan Kursus Latihan Kerja Menjahit yang diikuti 17 peserta dari santriwati.
5.      Sebagai tindak lanjut kelangsungan belajar anak MTs Bali Bina Insani , mulai tahun ajaran 2000 – 2001 Yayasan La – Royba mendirikan Madrasah Alyah (MA) Bali Bina Insani.
6.      Beberapa perlombaan keagamaan dan kesenian yang diikuti santri La Royba adalah sebagai berikut :
a.       Tahun 1998 mengikuti STQ tingkat propinsi Bali di Kabupaten Karang Asem dan meraih juara II tingkat anak-anak.
b.      Tahun 1998 mengikuti lomba kejuaraan Karate tingkat propinsi Bali di Denpasar, meraih juara II & III putri tingkat pemula.
c.       Tahun 1997 mengikuti berbagai perlombaan & kejuaraan bidang agama yang diselenggarakan oleh Ikatan Remaja Masjid Bali di Denpasar dengan perolehan peringkat juara I & II.
d.      Tanggal 9 – 13 September 1999 mengikuti lomba koreografi Gedung Kesenian Jakarta Awards II 1999 di Jakarta, memperoleh juara harapan.
e.       Tahun 2000 mengikuti lomba Hadrah Tk.Propinsi di Karangasem dan meraih juara III.
f.       Tahun 2007, juara III lomba pidato bahasa Arab pada lomba (Pospeda) Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren di Kalimantan.
g.      Tahun 2010, juara umum Pospeda tingkat Kabupaten Tabanan (silat, hampir di semua kelas putra-putri, pidato bahasa Arab dan Inggris putra-putri).
h.      Tahun 2010, juara I silat kelas C, juara II pidato bahasa Arab dan Inggris pada Pospeda tingkat Provinsi di Karang Asem.
i.        Tahun 2010, mengikuti lomba silat kelas C pada even POSPENAS V di Surabaya.
j.        Tahun 2010, juara I Jambore dan Olimpiade tingkat MA sekabupaten Tabanan untuk lomba pidato bahasa Arab dan Inggris putra-putri, Matematika, IPS, Agama, KIR Sosial Budaya, Vokal putri.
k.      Tahun 2010, pada lomba Jambore dan Olimpiade MA tingkat Provinsi, juara I pidato bahasa Inggis putra, bahasa Arab putri, juara II pidato bahasa Arab putra dan Matematika, juara III pidato bahasa Inggris putri dan Olimpiade Agama di Sanur.     
l.        Tahun 2011, pada lomba Jambore dan Olimpiade MA tingkat kabupaten, juara umum (tenis meja putra putri, kaligrafi, fahmil Qur’an, puisi kandungan Al Qur’an).
7.      Data santri Pondok Pesantren Bali Bina Insani Yayasan Sosial La - Royba pada tahun pelajaran 2000 - 2001 :
a.       Jumlah santri di dalam asrama 102 anak ( 49 putra & 53 putri ) yang duduk di bangku :
1.    SD berjumlah 9 anak (5 putra, 4 putri).
2.    MTs Bali Bina Insani , berjumlah 62 anak ( 27 putra, 35 putri ).
3.    MA Bali Bina Insani , berjumlah 18 anak ( 9 putra , 9 putri )
4.    SMU 5 anak ( 3 putra, 2 putri).
b.      Pondok Pesantren Bali Bina Insani telah mengkader 5 santri dan 11 santriwati di : Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, Darul Muttaqin Bogor, Al Amin Perinduan Madura.
c.       Aktifitas rutin  Pondok Pesantren Bali Bina Insani :
1.      Mengaji Al - Qur’an .
2.      Tahfidzul Juz ‘Amma
3.      Belajar keagamaan di Madrasah Diniah.
4.      Kajian kitab klasik
5.      Penerapan bahasa Arab / bahasa Inggris.
6.      Muhadloroh.
7.      Senam kesehatan jasmani (senam santri dan atau senam Pramuka).
8.      Bela diri (Karate dan Silat).
9.      Pramuka.
10.  Qasidah, Hadlrah & Gambus.
11.  Kebersihan asrama & lingkungan sekitarnya.
12.  Sholat jama’ah.
13.  Organisasi santri & alumni La - Royba (OSALA)
14.  Majalah Dinding Kasasi (Kreasi Anak Santri)
15.  Volley
16.  Futsal
17.  Atletik
18.  Catur

d.      Jumlah tenaga pengajar 24 orang (6 Laki – laki ,18 perempuan) dengan tenaga kerumah tanggaan 2 orang perempuan.
e.       Struktur Kepengurusan Yayasan Sosial La Royba (terlampir).
f.       Susunan Program Pengajaran (kurikulum) MTs dan MA  (terlampir).


JENJANG PENDIDIKAN DAN MASA STUDY PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI

PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI adalah lembaga pendidikan tingkat dasar keagamaan dan menengah yang berbasis dan berformasi sistem “pondok pesantren” dengan jenjang pendidikan dan masa studi sebagai berikut ;
-Untuk tamatan SD / MI ke tingkat MTs masa pendidikanya selama 3 tahun
-Untuk tamatan SMP / MTS ke tingkat MA masa pendidikannya selama 3 tahun
-TMI BALI BINA INSANI masa pendidikan 6 tahun

SPESIFIKASI DAN CIRI-CIRI KHUSUS PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI

            Dilihat dari jenjang pendidikan atau masa studinya, BALI BINA INSANI memang “setingkat dengan SMP dan SMA atau MTS dan MA. Tetapi antara BALI BINA INSANI dan lembaga-lembaga  pendidikan lain terdapat perbedaan-perbedaan  yang sangat mendasar dengan spesifikasi dan ciri-ciri khusus yang sebagai berikut ;
1.      Selain nilai-nilai keislaman, keindonesian dan kepesantrenan,TMI juga berlandaskan pada nilai-nilai perjuangan dan kejuangan yang mewarnai seluruh aktivitas didalamnya.
2.      Kyai (mudirul ma’had) dan guru-guru BALI BINA INSANI berfungsi sebagai “Moral Force” yang dihormati dan dipatuhi oleh seluruh santri.
3.      Seluruh santri dan guru BALI BINA INSANI harus mukim (berdiam) di dalam pondok selama 24 jam dalam suasana kehidupan yang islami, ma’hadi, tarbawi, kecuali beberapa guru atatu instruktur yang berasal dari para profesional di masyarakat.
4.      Sejak dini, kepada para santri BALI BINA INSANI telah ditanamkan pengertian yang sebenarnnya tentang” tholabul ilmi” menurut.
5.      Pendidikan dalam pengertian “pembebasan, pembendaharaan pembudayaan jauh lebih dipentingkan dari pada sekedar pengajaran (instruksional), sehingga keteladan (uswah), pendampingan (suhbah) dan ajakan kepada kebaikan (da’wah ilal khoir) menjadi urat nadi kehidupan sehari-hari di dalam pondok”.
6.      Arah pendidikan di BALI BINA INSANI tidak semata-mata bersifat vertikal (sekedar untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi), tapi yang terpenting arahnya untuk mempersiapkan para santri untuk dapat terjun ke masyarakat untuk mengamalkan “bekal-bekal dasar“ yang dimilikinya serta mengembangkannya secara optimal secara mandiri / otodidak. Karena itu tidak ada istilah “nganggur” untuk para alumni TMI.
7.      Setelah menyelesaikan studinya di kelas XII dan sebelum melanjutkan ke jenjang  pendidikan tinggi, para alumni wajib mengabdi melaksanakan Program Pengabdian masyarakat selama 1 bulan di lembaga-lembaga pendidikan yang membutuhkannya, di bawah pengawasan dan evaluasi  Biro Kaderisasi dan Pembinaan Alumni Pondok Pesantren Bali Bina Insani.


SKEMA DASAR SISTEM PENDIDIKAN
PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI

LANDASAN INSTITUSIONAL
(Mabadi’ Ma’hadiyah)
KURIKULUM
(manahij Tarbawiyah)
Tujuan
OUTPUT
Profil Alumni
Profil Alumni
OUTPUT
Proses Transformasi
-  Metode
-  Manajemen
-  Ketenagaan
-  Dana dan Sarana
-  Lingkungan
-  Supervisi

Materi dan Program
(Areas of Education)




A.      Nilai –nilai Dasar
B.      Visi dan Misi Lembaga
C.      Orientasi Pendidikan
D.      Falsafah dan Motto Pendidikan







         A                                                    B                                            C









Feed back


LANDASAN-LANDASAN INSTITUSIONAL
PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
Landasan–landasan Institusional / kelembagaan di PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI mencakup 4 unsur utama, yaitu nilai-nilai Dasar, Visi, Misi dan Strategi serta Orientasi dan Falsafah atau moto-moto Pendidikan.
A. NILAI-NILAI DASAR PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
1.      Keislaman
a.       Aqidah, Syari’ah dan akhlaq Islam.
b.      Tradisi keilmuan dan kehikmahan yang berkembang di kalangan kaum Muslimin, terutama pada zaman keemasan Islam.
2.      Keindonesiaan
a.       Pancasila dan UUD 1945 - NKRI (Konstitusi Negara yang berlaku).
b.      Undang-undang No. 20, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c.       Undang-undang lainnya yang terkait.
3.      Kepesantrenan
a.       Panca jiwa pondok pesantren (keihklasan, kesederhanaan, ikhwah Islamiyah, kemandirian dan kebebasan yang positif).
b.      Sunnah-sunnah dan Tradisi-tradisi pesantren yang positif.
c.       Falsafah “ Belajar untuk Ibadah “ ( ilmu Nafi’ dan Al-Hikmah).
4.      Kejuangan
a.       Falsafah “ Al-Jihad, Al-Mujahadah dan Al-Ijtihad”.
b.      Falsafah “ Meraih Prestasi Paling Maksimal, Pengabdian yang Terbaik, Pengorbanan Tanpa Pamrih”.
c.       Perjuangan menuju “izzil Islam wal muslimin” sebagai “Rahmatan lil-‘Alamin”.
d.      Klip “Keikhlasan, Loyalitas, Integritas, Pengabdian”.
B. VISI, MISI DAN STRATEGI PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
1.      Visi  lembaga
·         Menjadikan Pondok Pesantren sebagai sumber ilmu pengetahuan, keterampilan dan peradaban dalam rangka mengabdi pada agama, bangsa dan negara.

2.      Misi Lembaga
·      Membentuk SDM yang unggul, berkualitas, berbudi luhur, berbadan sehat dan berpengetahuan luas.
·      Mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil `Alamin dalam berbagai aktivitas pengabdian kemasyarakatan.
·      Bersahabat dengan semua umat tanpa melihat sekat baik etnis, geografis dan ideologis.
·      Menyiapkan warga negara yang berkepribadian Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3.      Strategi
Seluruh proses pendidikan di Pondok Pesantren Bali Bina Insani dan instrument-instrumennya direncanakan dalam satu pola perencanaan (strategi) yang cermat, teRp.adu dan komprehensif, berdasarkan riset, evaluasi, dan masukan-masukan dari berbagai pihak. Rencana Strategis (Renstra) ini disusun setiap tahun dan disosialisasikan secara luas kepada para guru dan santri.
C. ORIENTASI DAN FALSAFAH PENDIDIKAN
            PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
            Arah pendidikan di PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI tidak semata-mata untuk mempersiapkan alumninya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk siap terjun langsung ke masyarakat, mengamalkan ilmunya sambil belajar mengembankan diri secara mandiri atau otodidak. Ketiga arah pendidikan ini dikenal di kalangan para alumni dengan semboyan : “Obsesiku selalu : Berjasa, Berkembang dan Mandiri “ yang mengacu pada 3 jenis orintasi, yaitu Orientasi Kemasyarakatan dan Kebangsaan, Orientasi Keulama’an / Kecendikiaan, serta Orientasi Kepemimpinan dan keguruan. Untuk maksud tersebut kepada para santri selalu ditanamkan falsafah-falsafah hidup dan moto-moto yang bersumber dari Al-Qur’an, Al-Hadist, Aqwal al-‘Ulama, Al-Amtsal wal Hikam dan lain-lain.








STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN
BALI BINA INSANI
YAYASAN
LA-ROYBA
DIREKTUR
Mudir ‘Aam




Kesehatan
Bendahara
Logistik
Keuangan
Bahasa
Koperasi
Mahkamah Syariah
KebersIhan
Life skill
Humas
Panti
S A N T R I / W A T I   T M I    B A L I  B I N A  I N S A N I
OSALA
Pendidikan
Watbang
Peribadatan
Penerimaan Tamu
Keputrian
MADRASAH
ALIYAH
MADRASAH TSANAWIYAH
MADRASAH DINIYAH
Sekretaris













KURIKULUM PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
Kurikulum PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI adalah segala rencana dan pengaturan yang berhubungan dengan tujuan, materi dan instrument pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan para santri dan guru-guru, baik dalam rangka berinteraksi dengan Allah swt, ataupun dalam berinteraksi dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia dan dengan alam. Semua kegiatan di kelas, di asrama, di kamar mandi, di masjid, di kantor, di kamar makan, dan di tempat-tempat lain, baik di pagi hari, siang, sore ataupun di malam hari, seluruhnya harus mencakup kurikulum. Karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kurikulum PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI adalah “Kurikulum Hidup dan Kehidupan.”
 Kurikulum PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI disusun dan dikembangkan berdasar prinsip-prinsip pendidikan yang benar dan proporsional, antara lain beRp.usat pada peserta didik, relevan dengan kebutuhan hidup, responsif terhadap perkembangan iptek dan seni, menyeluruh dan bersinambungan sepanjang hayat, serta seimbang antar berbagai unsur; lahir batin, dunia akhirat, individual dan sosial, tuntunan hidup di masyarakat dan kondisi obyektif peserta didik, dan lain-lain.
TUJUAN INTITUSIONAL PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI

Secara umum,tujuan pendidikan di PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional dan Tujuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan penekanan khusus pada upaya mempersiapkan santri / alumni untuk:

1.    Menguasai bekal-bekal dasar keulamaan / kecendikiaan, kepemimpinan dan keguruan.
2.    Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan bekal-bekal dasar tersebut sampai ke tingkat yang paling maksimal secara mandiri.
3.     Siap mengamalkannya di tengah-tengah masyarakat secara benar dan proporsional.

Tujuan institusional tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk “Tujuan Kurikuler”, yaitu tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam setiap bidang edukasi, serta “Tujuan Intruksional atau Edukasional”, yaitu tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam setiap Pokok Bahasan  / Judul / Tema yang ada di dalam masing-masing Bidang Edukasi.
                                         
MATERI PENDIDIK PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
 Secara garis besar, materi atau subyek pendidikan (areas of education) di PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI  meliputi 7 jenis pendidikan :
1. Pendidikan keimanan (aqidah dan syari’ah).
2. Pendidikan kepribadian dan budi pekerti (akhlak karimah).
3. Pendidikan kebangsaan, kewarganegaraan dan HAM.
4. Pendidikan keilmuan (intelektual).
   5. Pendidikan kesenian dan keterampilan vokasional (kestram).
  6. Pendidikan olahraga , kesehatan dan lingkungan (orkesling).
  7. Pendidikan kepesantrenan (ma’hadiyyat).

PROGRAM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
Sesuai dengan sifatnya yang berupa kurikulum hidup dan kehidupan, maka kurikulum di PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI dilaksanakan secara terpaadu selama 24 jam dalam bentuk “integrated curriculum” yang tidak bisa dipilah-pilah. Namun untuk mempermudah pelaksanaan, pengawasan dan evaluasinya, maka kurikulum tersebut dapat dikelompokkan pada jenis program, yaitu program intra, ekstra, ko kulikuler, serta program bimbingan dan penyuluhan.
1.      Program Intra Kurikuler
Ø  Dilaksanakan di pagi dan siang hari / jam ke 1-8 (mulai pukul 07.30-14.00) dalam bentuk pembelajaran formal di kelas, di perpustakaan, praktik lapangan, praktik laboratorium dan evaluasi belajar berkala.
Ø  Program Intra Kurikuler berada di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah (Mudir Madrosah), Kabag Akademik, Kabag Keguruan dan Guru-guru.
2.      Program Ko-Kurikuler
Ø  Program Ko-Kurikuler dimaksudkan untuk menunjang program intra Kurikuler dan dikemas dalam bentuk Petunjuk-petunjuk Tekhnis (Juknis) untuk guru dan santri
Ø  Program ko-Kurilkuler terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu :
a.       Kegiatan Tutorial, melipujti :
1.      Ibadah Amaliyah Sehari-hari.
2.      Tadararus Al-Qur’an Muwajjah.
3.      Belajar Tutorial Malam Hari.
4.      Pengkajian Kitab-kitab kuning.
5.      Pembinaan Bahasa Arab dan Inggris.
b.      Kegiatan Praktikum, meliputi :
1.      Praktek Sopan Santun dan Komunikasi Non-Verbal.
2.      Praktek Mengajar (bagi santri Kelas akhir).
3.      Praktek Berda’wah.
c.       Kegiatan ibadah ritual
1.      Hizib Nahdlotul Wathon La-Royba malam Jum’at.
2.      Hailalah Jumat asar.
3.      Barzanji Ahad sore.

Program Ko-Kurikuler dilaksanakan di luar jam belajar formal di bawah bimbingan guru-guru dan santri-santri senior dan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah (Mudir Madrosah), Kabag Akademik, Kabag Keguruan, Kabag Kesantrian dan Guru.
3.  Program Ekstra Kurikuler
Ø  Program Ekstra kulikuler dimaksudkan sebagai pendidikan tambahan bagi seluruh santri serta praktek pendidikan kepemimpinan, manajemen dan keorganisasian bagi santri-santri senior yang menjadi pengurus organisasi santri.
Ø  Program Ekstra Kulikuler terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu :
a.       Kegiatan – kegiatan Wajib, meliputi :
1.      Praktek Ibadah Amaliyah Harian.
2.      Praktek Berorganisasi.
3.      Latihan Ekspresi 3 Bahasa (Muhadloroh).
4.      Latihan Pramuka / Dinatrian Mingguan.
5.      Senam Wajib Mingguan.
6.      Kerja Pemeliharaan Lingkungan Harian.
7.      Tadabbur Malam Menjelang Tidur.
8.      Istirham dan Istighotsah Mingguan.
9.      Kursus-Kursus Wajib.
b.      Kegiatan-kegiatan pilihan, meliputi :
1.      Kursus-kursus Pilihan dalam berbagai bidang.
2.      Latihan Olahraga dan Bela Diri dalam berbagai cabang.
3.      Diskusi, Seminar, Bedah Buku, Penelitian dan lain-lain.
Ø  Program-program ini dilaksanakan oleh para santri senior pengurus organtri, di luar jam belajar formal pada pagi hari sebelum masuk kelas, serta pada sore dan malam hari, di bawah bimbingan Pengasuh Pondok .
4. Program Bimbingan dan Penyuluhan
Ø  Program ini dimaksudkan untuk membantu santri dalam menjalankan disiplin dan kegiatan pendidikan sehari-hari, baik yang diberikan secara berkala maupun secara incidental atau ketika santri mendapatkan kesulitan tertentu.
Ø  Program ini dilaksanakn oleh Guru-guru Pelaksana BP, dibantu oleh santri-santri senior yang berkompenten, di bawah bimbingan langsung dari Kepala Sekolah (Mudir ‘Aam) dan Pengasuh
Ø  Guru-guru pelaksana harian BP terdiri dari :
1.      Waliyyul Fashl (Wali Kelas)
2.      Musyrif Sakan (Pamong Asrama).
Ø  Kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan mencakup 4 jenis disiplin / interaksi, yaitu
1.      Disiplin Beribadah (Interaksi dengan Allah dan Rasul-NYA)
- Budaya Sholat Jama’ah, Dzikir dan Ibadah-ibadah Sunnah lainnya.
- Budaya Melafadzkan dan mengahayati Kalimat-kalimat Tauhid.
- Budaya patuh pada syari’ah Agama.
- Budaya Menghindari Larangan-larangan Agama.
2.      Disiplin Diri (interaksi dengan Diri Sendiri).
- Budaya Hidup sehat Jasmani dan Rohani.
- Budaya Belajar Mandiri / Otodidak.
- Budaya mengatur waktu.
- Budaya Mengatur Uang dan Hak Milik Pribadi.
3.      Disiplin Sosial (Interaksi dengan Sesama Manusia).
- Budaya Hidup Sopan, Santun dan Komunikatif.
- Budaya Hidup Saling Toleransi (Tasamuh).
- Budaya Hidup Saling Menolong (Ta’awun).
- Budaya Hidup Saling Mengingatkan (Tawashi).
4.      Disiplin Lingkungan (Interaksi dengan Alam dan Sekitar).
- Budaya Hidup Sehat dan Bersih.
- Budaya Hidup Tertib.
- Budaya Hidup Indah.
SILABUS KURIKULUM
PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
            Silabus PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI disusun per Sub-Bidang Edukasi, Sebagai pelengkap dari kurikulum yang ada. Silabus ini berisi standar kompetensi (dasar dan pilihan), rincian materi pembelajaran, indicator, kegiatan pembelajaran dan penilaian, alokasi waktu yang disediakan dan sumber / bahan / alat belajar.
1. Manajemen Pendidikan
a.       Dilaksanakan secara modern dengan falsafah ikhlas, cerdas dan tangkas.
b.      Meliputi manajemen administratif, operasional, personalia, dan edukatif.
c.       Berorientasi pada upaya pencapaian hasil serta pengembangan dan pengalamannya (task and achievement oriented).
2. Metode Pendidikan
a.       Mempertahanakan cara-cara lama yang baik dan mengakomodasikan cara-cara baru yang lebih baik.
b.      Mengacu pada efektifitas, efesiensi dan akselerasi.
c.       Berorientasi pada pencapaian tujuan transformasi ilmu dengan pengembangan keperibadian.
d.      Ditekankan pada upaya-upaya keteladanan, pembiasaan, pembentukan milieu, nasehat dan pengarahan, penugasan, serta pengawasan.
3. Dana, Sarana dan Lingkungan Pendidikan
a.       Diusahakan dengan cara-cara yang halal dan baik.
b.      Dipisahkan secara tegas antara hak milik pribadi dan hak milik pondok.
c.       Mengacu kepada jiwa kemandirian.
d.      Dikelola dengan manajemen yang modern dan amanah.
e.       Tetap disikapi sebagai alat bukan tujuan.
f.       Diciptakan sebagai salah satu unsur komplementatif bukan sekedar suplementatif.
4. Supervisi dan Evaluasi Pendidikan
a.       Waktu Pelaksanaan
- Harian
- Mingguan
- Bulanan
- Semesteran
- Tahunan
b.      Ujian-ujian
- Ujian Masuk
- Ujian Tengah Semester Pertama
- Ujian Semester Pertama
- Ujian tengah Semester Kedua
- Ujian Semester Kedua
- Ujian Akhir / Niha’I (EBTA)
c.       Bentuk–bentuk ujian
- Ujian Lisan (Syafahi)
- Ujian Tulis (Tahriri)
- Ujian Praktik (Tathbiqi)


PENERIMAAN,
PENJENJANGAN, DAN KELANJUTAN STUDI PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI

                                                                                                                                               OUTCOME

Mengabdi
almamater sambil kuliah
           PROSES PENERIMAAN                                                   JENJANG STUDI
                                         Tahun Ke
Jenjang
                              1                       2                    3
  
MTS               KELAS VII       KELAS VIII        KELAS IX
                        
                                        
MA                 KELAS X           KELAS XI        KELAS XII
                    

MD               AWALIYAH       WUSTA           ULYA
PTN/PTS (Agama) S1/Diploma



Lulusan
SD/MI
Lulusan SLTP/MTs
INPUT
LULUS
TEST MASUK
Terjun Langsung ke masyarakat sambil otodidak
Pesantren-Pesantren Takhasus
PT-PT di luar Negeri S1/Diploma
PTN/PTS(umum) S1/Diploma
Tahun ke 7                          
OUTPUT



STRUKTUR KEPENGURUSAN ORGANISASI SANTRI
DI PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI

DIREKTUR
PEMBINA OSALA PUTRA

DEWAN PENGURUS
OSALA
KETUA PUTRI
PEMBINA OSALA PUTRI

KETUA PUTRA
SEKRETARIS
BENDAHARA
BAHASA
SANTRI / WATI  TMI BALI BINA INSANI
 TA’LIM
KEBERSIHAN
KESEHATAN
 KESENIAN
 OLAH RAGA
PLA
 PENERIMA TAMU
KEAMANAN
PRAMUKA
PERTAMANAN




























ANTARA INPUT DAN OUTPUT
PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
A. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN
1.      Syarat-syarat Dasar
a.       Muslim / Muslimah berusia antara 12-22 tahun.
b.      Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama dalam masa pendidikan.
c.       Diantarkan dan diserahkan langsung oleh orang tua / walinya kepada Direktur / Pimpinan.
2.      Syarat-syarat administrative
a.       Berijazah SD / MI-atau yang sederajat (untuk Program Reguler)
Berijazah SMP / MTs - atau yang sederajat (untuk Program Intensif).
b.      Menyerahkan berkas-berkas pendaftaran yang ditetapkan.
c.       Memenuhi ketentuan–ketentuan pembayaran yang ditentukan.
3.      Syarat-syarat Moralitas dan Afeksi
(Diseleksi dengan cara psikotes, yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi)
a.       Memiliki latar belakang kehidupan pribadi, keluarga dan sosial yang baik.
b.      Siap hidup berdisiplin di dalam pondok dalam suasana damai dan dinamis.
c.       Berniat untuk menyelesaikan tugas studinya sampai tamat di kelas VI.
4.      Syarat – syarat Kognisi dan Psikomotor
(Diseleksi lewat tes tertulis, tes lisan dan tes praktek)
a.       Bisa melaksankan ibadah sehari-hari dengan baik dan benar.
b.      Lancar membaca Al-Qur’an dan menulis Arab.
c.       Menguasai Dasar-dasar ‘Ulum Tanziliyah (Agama).
d.      Menguasai Dasar-dasar Berhitung dan Bahsa Indonesia.
e.       Menguasai Dasar-dasar ‘ulum kauniyah (Pengetahuan Umum).
B. PROFIL ALUMNI PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
1.      Muslim, mukmin, Muhsin yang :
-          Bertakwa kepada Allah SWT. (memiliki akidah yang kuat dan  lurus), cinta Rasulullah saw, dan patuh kepada syari’at agama.
-          Ikhlas dan Istiqomah dalam “kemauan, pikiran dan perasaan”, serta dalam “perkataan dan perbuatan”
-          Siap untuk hidup Berjasa, Berkembang dan Mandiri sebagai “Perekat Umat” yang cinta damai dan persatuan
2.      Warga Negara yang cinta tanah air, patuh pada konstitusi dan hukum yang berlaku, serta mau dan mampu untuk berkhidmah kepada bangsa, Negara dan tanah air.
3.      Santri / Tholibul ‘ilmi yang :
-          Cerdas dan memiliki tradisi-tradisi intelektual yang positif, menuju terciptanya “learning society”
-          Menguasai bekal-bekal dasar keulamaan / kecendikiawanan, kepemimpinan dan keguruan, serta mau dan mampu mengembangkannya sampai ke tingkat yang paling optimal
-          Cakap dan Mandiri dalam memilih dan menjalankan kehidupan di berbagai bidang (keluarga, sosial, budaya, ekonomi dan aliran politik)
4.      Pejuang dan Pekerja Keras yang tangkas dan siap melaksanakan tugas-tugas da’wah di tengah-tengah masyarakat, menuju ‘izzil Islam wal Muslimin, sebagai rahmatan lil ‘alamin



(Khusus untuk Putri), selain keempat profil tersebut adalah :
-          Muslimah, Mu’minah, Muhsinah yang Sholihah, Qonitah dan Hafidhoh
-          Istri yang ideal (Ro’iyah fi baiti zaujiha)
-          Ibu Pendidik yang professional (MuroBali Bina Insaniyah Mitsaliyah li awladiha)
-          Pemimpin bagi kaumnya (Qo’idah li qaumiha)


















AGENDA KEGIATAN SANTRI DAN GURU
PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI

AEGENDA HARIAN
60’ Seb. Subuh                        Bangun Tidur dan qiyamul Lail di masjid/mushola*)
Waktu Subuh                          Sholat Shubuh Berjama’ah
Ssd. Subuh – 05.45                 Kegiatan KAJIAN Kitab Kuning
06.45 – 07.30                          Mandi dan Makan Pagi (Kebersihan lingkungan)
07.15 – 07.30                          Apel Pagi di depan Kelas
07.30 – 12.50                          Belajar Formal (Jam Ke 1-8)
12.50 – 13.50                          Sholat Dhuhur Berjamaah dan Makan Siang
13.50 – 14.20                          Istirahat, Belajar KOMPIL
Waktu Ashar                           Sholat Ashar Berjamaah
Ssd. Ashar – 17.30                  Kegiatan Pilihan Kompil (olahraga, Kursus-kursus, Kerja Lingkungan)
17.50 – 18.15                          Bersih diri, I’tikaf di Masjid
Waktu Maghrib                       Sholat Maghrib Berjama’ah
Ssd. Maghrib – Isya’               Belajar Diniyah
Waktu Isya’                            Sholat Isya’ Berjama’ah
Ssd. Isya’ – 20.30                   Makan Malam dan Belajar Tutorial
20.30 – 22.00                          Tadabur Lail dan Bersiap untuk Tidur
22.00 – 04.00                          T i d u r
            *) Untuk Santri Baru dan Santri-santri Yunior (MTs)
                        30’Seb Subuh              Bangun Tidur dan Qiyamul Lail
                        07.30 – 12.50              Bangun Formal di Kelas-kelas (Jam Ke 1-7)
                        12.50 – 13.50              Sholat Dhuhur Berjama’ah dan Makan Siang
                        13.50 – Ashar              Kegiatan Pilihan (Kursus-kursus / Istirahat Siang)
AGENDA MINGGUAN
Kamis  Ba’da Maghrib Hizib Nahdlotul Wathon La-Royba
            Ba’da Isya latihan pidato bahasa Arab, Inggris, Indonesia
Hari Jum’at
            Ba’da Shubuh                         Islahus Solah
            06.00 – 07.30              Senam Wajib dan Jum’at bersih rapi
            07.30 – 08.30              I’lan Usbu’ al-Lughoh
                                                2 Minggu : Usbu’ al-Arobiya, 2 Minggu : English Week
                Ba’da Ashar                Hailalah dan silat
Hari Sabtu
            Badal ‘Ashr                 Karate
Hari Ahad
            Ba’da dzuhur – qoblal maghrib          Pramuka
            Ba’dal maghrib           Barzanji












ﺒﺴﻡﺍﻠﻠﻪ ﺍﻠﺭﺤﻤﻥ ﺍﻠﺭﺤﻴﻡ
ﺘﺭﺒﻴﺔ ﺍﻠﻤﻌﻠﻤﻴﻥ ﺍﻹﺴﻼﻤﻴﺔ
TARBIYATUL MU’ALLIMIEN AL-ISLAMIYAH
PONDOK PESANTREN BALI BINA INSANI
(TMI; Putra-Putri)
PENERIMAAN SANTRI BARU
SYARAT – SYARAT PENERIMAAN

1.        Muslim / Muslimah, belum pernah menikah dan siap untuk tidak menikah selama
pendidikan
2.        Berijazah MI / SD (untuk program reguler) atau MTs / SMP (Untuk program intensif) atau lembaga yang sederajat
3.        Memiliki latar belakang kehidupan pribadi, keluarga dan sosial yang baik (diutamakan kader lembaga)
4.        Siap untuk hidup berdisiplin di dalam pondok dan berniat menyelesaikan studinya sampai tamat di kelas VI
5.        Mendapat restu dan dorongan semangat dari orang tua / walinya
6.        Lulus dalam seleksi masuk yang meliputi ujian lisan, ujian tulis dan psikotes

PENDAFTARAN AWAL

Waktu      : - tanggal Februari – Mei  (gelombang I) dan Tanggal 01-20 Juli (Gelombang II) Setiap Tahun
Tempat    : - Di Kampus TMI BALI BINA INSANI, Telp (0361) 8072038-8944007

Syarat –syarat          : 1. Menyerahkan berkas-berkas pendaftaran awal, yaitu :
a.       Fotocopy Ijazah Terakhir yang telah dilegalisir
b.      Foto kopi raport dilegalisir
c.       Pasfoto terbaru ukuran 3 x 4 (4lembar) dan 4 x 6 (4 lembar)
d.      Surat keterangan Sehat dari Dokter
e.       Surat Pindah Desa (Bagi yang berusia 17 tahun)
f.       NISN
g.      KARTU KELUARGA dan KTP orang tua
h.      Sertifikat
2.  Membayar uang Formulir Pendaftaran (Biaya menyusul)


SELEKSI MASUK

-        Calon santri yang sudah mendaftar diharuskan mengikuti seleksi masuk TMI BALI BINA INSANI yang meliputi ujian Lisan, Ujian Tulis dan Psikotes
-        Jadwal dan Materi Seleksi Masuk dapat ditanyakan di kantor Panitia setiap jam kerja yang akan disampaikan nilai dan status kelulusan calon santri
-        Calon santri yang belum lulus dan berminat akan ditampung di pesantren-pesantren cabang “filial” TMI BALI BINA INSANI

DAFTAR ULANG DAN PENYERAHAN SANTRI

Calon Santri yang dinyatakan lulus dalam Seleksi Masuk, diharuskan mengikuti proses Daftar Ulang dan Penyerahan Santri kepada Bapak Kiai dengan ketentuan sebagai berikut :
Tempat              : kampus TMI BALI BINA INSANI

Syarat-syarat     : 1. Membayar Uang Daftar Ulang
                            2. Menyerahkan Surat Penyerahan Kepengasuhan–Kependidikan Santri Kepada Direktur / SSPimpinan
                            3. Diantar dan diserahkan langsung oleh orang tua / walinya

LAIN-LAIN

1.        Ujian Susulan ke kelas I (satu) atau ke kelas yang lebih tinggi
Santri yang sudah mendaftar ulang dan berhasrat untuk mengikuti program kelas I (satu) atau kelas-kelas yang
lebih tinggi, diberi kesempatan untuk mengikuti Ujian Susulan dengan ketentuan-ketentuan khusus.
2.       Hal-hal lain yang belum jelas, bisa ditanyakan di kantor panitia setiap jam kerja

Tidak ada komentar: